Friday, March 8, 2013

Bimbingan dan Konseling Di Sekolah

JAN29


TUGAS PERTEMUAN 2

Buatlah deskripsi tentang:
a. Pengertian Bimbingan dan Konseling
b. Manfaat BK di sekolah
c. Azaz-azas apa yang harus dipegang dalam melaksanakan layanan BK

- Kerjakan berkelompok 2-4 orang
- Tulislah referensi yang saudara baca
- Kerjakan maksimal 2 halaman, kertas A4, huruf Times New Roman 12.
- Tugas diserahkan pertemuan tanggal 17 Maret 2013.
Terima kasih. Dosen: Moh. Fatih Luthfi

A.      PENGERTIAN
ü  Bimbingan
Berdasarkan pendapat beberapa ahli dari mulai prakarsa Frank Person (1908) hingga Jones (1970) bahkan para pakar bimbingan di Indonesia (1990-an) dapat diambil pokok pengertian bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seorang atau beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja, maupun dewasa; agar orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri; dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat dikembangkan; berdasarkan norma-norma yang berlaku.
ü  Konseling
Rumusan singkat pengertian konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada individu yang sedang mengalami sesuatu masalah (disebut klien/konseli) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi oleh klien.

B.    URGENSI BK DI SEKOLAH
Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Pasal 1 ayat 1:
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlaq mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.
Pasal 1 ayat 6:
Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai Guru, Dosen, Konselor, Pamong Praja, Widyaiswara, Tutor, Istruktur, Fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya serta berpartisipasi dalam penyelenggaraan pendidikan.

C.       KESALAHPAHAMAN TENTANG BK DI SEKOLAH
BK masih dianggap “barang baru” di lingkungan pendidikan, ditunjang dengan pelaksanaan yang seadanya di sekolah menyebabkan timbul beberapa kesalah pahaman sbb:
1.       BK disamakan saja dengan atau dipisahkan sama sekali dari pendidikan,
2.       Konselor/guru pembimbing di sekolah dianggap sebagai polisi sekolah,
3.       BK dianggap semata-mata sebagai proses pemberian nasihat,
4.       BK dibatasi pada hanya menangani maslah yang bersifat incidental,
5.       BK dibatasi hanya untuk klien-klien tertentu saja,
6.       BK melayani “orang sakit”, “kurang normal”, “nakal”, “ndablek”, dan label negative lain,
7.       BK bekerja sendiri,
8.       Konselor harus aktif sedangkan pihak lain pasf,
9.       Menganggap pekerjaan BK dapat dilakukan oleh siapa saja,
10.    Pelayanan BK berpusat pada keluhan pertama saja,
11.    Menyamakan pekerjaan BK dengan pekerjaan dokter atau psikiater,
12.    Menganggap hasil pekerjaan BK harus segera dilihat,
13.    Menyama ratakan cara pemecahan masalah bagi semua klien,
14.    Memusatkan usaha BK hanya pada penggunaan instrument BK (misalnya tes, inventori, angket, dan alat pengungkap lainnya),
15.    BK dibatasi hanya menangani masalah yang ringan saja.

D.      LANDASAN
1.       Landasan Filosofis
2.       Landasan Religius
3.       Landasan Psikologis
4.       Landasan Sosial Budaya
5.       Landasan Ilmiah dan Teknologis
6.       Landasan Paedagogis

E.       TUJUAN
Rumusan tujuan BK dapat disebutkan sebagai berikut:
1.       Agar individu dapat: a) membuat pilihan-pilihan, b) membuat penyesuaian, dan c) membuat interpretasi (Hamrin & Clifford, dalam Jones, 1951)
2.       Memperkuat fungsi-fungsi pendidikan (Broadshow, dlam Mc Daniel, 1956)
3.       Rekonstruksi budaya sekolah (shoben, dalam Bernard & Fullmer, 1969)
4.       Membantu orang agar menjadi insan yang  berguna (Tiedeman, dalam Bernard & Fullmer, 1969)
5.       BK bertujuan: a) memberikan dukungan, 2) memberikan wawasn, pandangan, pemahaman, keterampilan, dan alternative baru, c) mengatasi permasalahan yang dihadapi (Coleman dalam Thompson & Rudolph, 1983)
6.       BK bertujuan agar klien: a) mengikuti saran-saran konselor, b) mengadakan perbahan tingkah laku secara positif, c) melakukan pemecahan masalah, d) melakukan engambilan keputusan, pengembangan kesadaran, dan pengembangan pribadi, e) mengembangkan penerimaan diri, f) memberikan pengukuhan (Thompson & Rudolph, 1983)
7.       Membantu individu untuk memperkembangkan dirinya, dalam arti mengadakan perubahan-perubahan positif pada diri diri individu tersebut (Myers, 1992)

F.       FUNGSI
ü    Pemahaman, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik memahami diri dan lingkungannya.
ü    Pencegahan, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik mampu mencegah atau menghindarkan diri dari berbagai permasalahan yang dapat menghambat perkembangan dirinya.
ü    Pengentasan, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik mengatasi masalah yang dialaminya.
ü  Pemeliharaan dan pengembangan, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik memelihara dan menumbuh-kembangkan berbagai potensi dan kondisi positif yang dimilikinya.
ü  Advokasi, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik memperoleh pembelaan atas hak dan atau kepentingannya yang kurang mendapat perhatian.

G.      BIDANG BIMBINGAN
ü  Pengembangan kehidupan pribadi, yaitu bidang pelayanan yang membantu  peserta didik dalam memahami, menilai, dan mengembangkan potensi dan kecakapan, bakat dan minat, serta kondisi sesuai dengan karakteristik  kepribadian dan kebutuhan dirinya secara  realistik.
ü  Pengembangan kehidupan sosial, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan sosial yang sehat dan efektif dengan teman sebaya, anggota keluarga, dan warga lingkungan sosial yang lebih luas.
ü  Pengembangan kemampuan belajar, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik mengembangkan kemampuan belajar dalam rangka mengikuti pendidikan sekolah/madrasah dan belajar secara mandiri.
ü    Pengembangan karir, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami dan menilai informasi, serta memilih dan mengambil keputusan karir.

H.      JENIS LAYANAN BK
ü  Orientasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik memahami lingkungan baru, terutama lingkungan sekolah/madrasah dan obyek-obyek yang dipelajari, untuk menyesuaikan diri serta mempermudah dan memperlancar peran peserta didik di lingkungan yang baru.
ü  Informasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik menerima dan memahami berbagai informasi diri, sosial, belajar, karir/jabatan, dan pendidikan lanjutan.
ü  Penempatan dan Penyaluran, yaitu layanan yang membantu peserta didik memperoleh penempatan dan penyaluran yang tepat di dalam kelas, kelompok belajar, jurusan/program studi, program latihan, magang, dan kegiatan ekstra kurikuler.
ü  Penguasaan Konten, yaitu layanan yang membantu peserta didik menguasai konten tertentu, terumata kompetensi dan atau kebiasaan  yang berguna dalam kehidupan di sekolah, keluarga, dan masyarakat.
ü  Konseling Perorangan, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam mengentaskan masalah pribadinya.
ü  Bimbingan Kelompok, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam pengembangan pribadi, kemampuan hubungan sosial, kegiatan belajar, karir/jabatan, dan pengambilan keputusan, serta melakukan kegiatan tertentu melalui dinamika kelompok.
ü  Konseling Kelompok, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam pembahasan dan pengentasan masalah pribadi melalui dinamika kelompok.
ü  Konsultasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik dan atau pihak lain dalam memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang perlu dilaksanakan dalam menangani kondisi dan atau masalah peserta didik.
ü  Mediasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik menyelesaikan permasalahan dan memperbaiki hubungan antarmereka.

I.        KEGIATAN PENDUKUNG
ü  Aplikasi Instrumentasi, yaitu kegiatan mengumpulkan data tentang diri peserta didik dan lingkungannya, melalui aplikasi berbagai instrumen, baik tes maupun non-tes.
ü  Himpunan Data, yaitu kegiatan menghimpun data yang relevan dengan pengembangan peserta didik, yang diselenggarakan secara berkelanjutan, sistematis, komprehensif, terpadu, dan bersifat rahasia.
ü  Konferensi Kasus, yaitu kegiatan membahas permasalahan peserta didik dalam pertemuan khusus yang dihadiri oleh pihak-pihak yang dapat memberikan data, kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya masalah peserta didik, yang bersifat terbatas dan tertutup.
ü  Kunjungan Rumah, yaitu kegiatan memperoleh data, kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya masalah peserta didik melalui pertemuan dengan orang tua dan atau keluarganya.
ü  Tampilan Kepustakaan, yaitu kegiatan menyediakan berbagai bahan pustaka yang dapat digunakan peserta didik dalam pengembangan pribadi, kemampuan sosial, kegiatan belajar, dan karir/jabatan.
ü   Alih Tangan Kasus, yaitu kegiatan untuk memindahkan penanganan masalah peserta didik ke pihak lain sesuai keahlian dan kewenangannya.

J.        FORMAT KEGIATAN
ü    Individual, yaitu format kegiatan konseling yang melayani peserta didik secara perorangan.
ü  Kelompok, yaitu format kegiatan konseling yang melayani sejumlah peserta didik melalui suasana dinamika kelompok.
ü    Klasikal, yaitu format kegiatan konseling yang melayani sejumlah peserta didik dalam satu kelas.
ü    Lapangan, yaitu format kegiatan konseling yang melayani seorang atau  sejumlah peserta didik melalui kegiatan di luar kelas atau lapangan.
ü    Pendekatan Khusus, yaitu format kegiatan konseling yang melayani kepentingan peserta didik melalui pendekatan kepada pihak-pihak yang dapat memberikan kemudahan.

K.       PRINSIP-PRINIP BK
1.       Prinsip berkenaan dengan Sasaran Pelayanan
2.       Prinsip berkenaan dengan Masalah Individu
3.       Prinsip berkenaan dengan Program Pelayanan
4.       Prinsip berkenaan dengan Pelaksanaan Layanan
5.       Prinsip-prinsip BK di sekolah

L.       AZAS-AZAS DALAM PELAYANAN BK
1.       Azas Kerahasiaan
2.       Azas Kesukarelaan
3.       Azas Keterbukaan
4.       Azas Kekinian
5.       Azas Kemandirian
6.       Azas Kegiatan
7.       Azas Kedinamisan
8.       Azas Keterpaduan
9.       Azas Kenormatifan
10.    Azas Keahlian
11.    Azas Alih Tangan
12.    Azas Tut Wuri Handayani

0 comments:

Post a Comment